Minum susu dapat meningkatkan produksi lendir pada beberapa orang.
Lendir, zat normal yang diproduksi oleh tubuh, berfungsi melumasi membran dan menjebak partikel kecil dan agen infeksi. Kadang-kadang produksi lendir meningkat, atau lendir menjadi lebih tebal dari biasanya, dan ini dapat menyebabkan gejala seperti sinus tersumbat dan iritasi tenggorokan. Ini adalah sumber perdebatan apakah susu menyebabkan produksi lendir berlebih.
Kisah Istri Tua?
Meskipun banyak orang melaporkan bahwa susu meningkatkan lendir mereka, yang lain telah menolak keyakinan itu sebagai kisah seorang istri tua. Satu studi oleh Pinnock et al., Yang diterbitkan dalam "The American Review of Respiratory Disease", tampaknya mendukung teori dongeng lama. Subyek diinokulasi dengan virus flu biasa dan diberi berbagai jumlah susu untuk diminum. Meskipun beberapa subjek melaporkan lebih banyak gejala batuk dan kemacetan karena asupan susu meningkat, sekresi hidung mereka tidak meningkat. Para penulis menyimpulkan bahwa tidak ada hubungan yang signifikan yang terdeteksi antara asupan susu dan gejala produksi lendir pada peserta penelitian.
Tidak Semua Susu Sama
Sebuah studi yang diterbitkan pada 2010 dalam jurnal "Medical Hypotheses" menunjukkan penjelasan yang mungkin. Para penulis menunjukkan bahwa tidak semua susu adalah sama - beberapa susu mengandung protein tertentu yang ketika dipecah dalam tubuh telah ditunjukkan untuk merangsang kelenjar lendir di saluran pencernaan. Ketika peradangan sudah ada, protein ini juga dapat merangsang produksi dan sekresi lendir dari kelenjar di saluran pernapasan.
Alergi Susu
Orang-orang yang percaya bahwa mereka telah meningkatkan produksi lendir setelah minum susu mungkin alergi terhadap susu. Alergi paling sering disebabkan oleh susu sapi, tetapi kambing, domba, kerbau dan bahkan susu kedelai juga bisa menyebabkan reaksi. Beberapa gejala umum alergi susu termasuk hidung meler, batuk dan mengi.
Alternatif Susu
Jika Anda mengalami gejala yang mengganggu setelah minum susu, Anda mungkin ingin mencoba beberapa alternatif susu. Susu kacang, seperti almond dan kelapa, adalah pilihan yang baik. Untuk menghindari kelebihan gula, pilih varietas tanpa pemanis.
FAQ - 💬
❓ Does drinking milk cause more mucus?
👉 Does drinking milk cause you to produce more mucus and make conditions like coughs, colds, and asthma worse? Surprisingly, the answer is both yes and no—and largely the answer depends on whether you personally believe it does or not.
❓ Does milk make phlegm thicker when you have a sore throat?
👉 Mayo Clinic also states that drinking milk makes phlegm thicker and more irritating to your throat than it normally would be when you have a sore throat. Unfortunately, the same applies to when your throat isn’t sore – you just don’t notice it as much when your throat isn’t sore and irritated. Studies Funded By Dairy Industry
❓ Does milk make your saliva thicker?
👉 The texture of milk can make some people feel their saliva is thicker, but there’s no evidence that it creates phlegm. The myth may have hung around because milk is an emulsion, meaning it has droplets of one liquid suspended in another liquid. When a person drinks milk, it mixes with their saliva and this can make it feel more viscous.
❓ Why is there mucus in my stool after eating dairy?
👉 It’s when we give the body irritating foods, like dairy, when mucus production goes into overdrive). This leads to modified mucus production in the colon, and can result in things like mucus showing up in the stool.
Tinggalkan Komentar